buah delima terbukti menghambat penyebaran kanker prostat ke jaringan tulang. Diyakini buah ini berkhasiat juga untuk jenis kanker lainnya. Buah delima atau pomegranate (punica granatum) berasal dari Timur Tengah, namun telah menyebar ke berbagai wilayah. Tanaman ini bisa hidup di iklim tropis maupun subtropis dan sering ditanam sebagai tanaman hias yang buahnya bisa dimakan. Khasiatnya menghambat pertumbuhan sel kanker terungkap dalam sebuah penelitian di University of California, Los Angeles (UCLA) beberapa bulan yang lalu.
Namun pada saat itu para peneliti gagal menjelaskan mekanisme biologis termasuk senyawa apa yang menyebabkan buah ini berkhasiat. Bahkan perusahaan yang menyuplai buah delima untuk penelitian tersebut. Namun baru-baru ini peneliti yang sama akhirnya berhasil mengungkap bahwa penghambatan sel kanker dipicu oleh kandungan asam lemak dalam buah delima. Pada kanker prostat, senyawa ini bisa mencegah serangan kanker meluas ke jaringan tulang di sekitarnya.Keberhasilan mengidentifikasi senyawa bermanfaat dalam buah delima dianggap cukup penting meski sebenarnya khasiat buah ini sudah diketahui sebelumnya.
PARA peneliti University of California, Riverside sedang mengidentifikasi komponen dalam buah delima yang bisa menghentikan penyebaran kanker khususnya kanker prostat.
Kabar yang dirilis pada laman Advancement of Science (AAAS) mereka menguji apakah testosteron resisten pada jus buah delima.
“Setelah mengidentifikasi, kita sekarang dapat memodifikasi komponen kanker yang merupakan penghambat pada jus buah delima. Komponen ini bermanfaat untuk meningkatkan fungsi dan membuatnya lebih efektif dalam mencegah metastasis kanker prostat. Tujuannya lebih pada terapi obat yang efektif,” kata pemimpin peneliti Manuela Martins-Green.
“Karena gen dan protein yang terlibat dalam gerakan sel kanker prostat pada dasarnya sama dengan mereka yang terlibat dalam pergerakan jenis lain sel-sel kanker, komponen dimodifikasi oleh jus bisa memiliki dampak yang lebih luas dalam pengobatan kanker.”
Martins-Green menjelaskan bahwa terdapat protein penting yang dihasilkan dalam sumsum tulang menyebabkan sel kanker pindah ke tulang di mana mereka kemudian dapat membentuk tumor baru.
“Kami menunjukkan bahwa jus delima nyata menghambat fungsi protein ini, dan dengan demikian jus ini memiliki potensi mencegah metastasis sel kanker prostat ke tulang,” katanya.
Penemuan ini bisa mengarah pada terapi obat baru untuk melawan kanker, kata para peneliti.
Para peneliti berencana untuk melakukan tes tambahan di dalam model vivo untuk metastasis kanker prostat. Tes ini menentukan apakah komponen-menghambat kanker yang sama yang bekerja di dalam sel kultur dapat mencegah metastasis tanpa efek samping, menurut laporan tersebut.
No comments:
Post a Comment